Tingkatkan Daya Saing, Teten Masduki Sebut UKM Harus Paham Digital

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( UKM), Teten Masduki, mengatakan UKM harus segera masuk ke ranah digital agar dapat bersaing di tengah gempuran datangnya retail-retail modern. “Kita perlu mendigitalisasi UKM demi meningkatkan market yang lebih luas agar mereka dapat bersaing,” ujar Teten saat memberikan kata sambutan peresmian GrabKios di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2019). Teten menyebutkan, hadirnya retail modern membuat para UKM kesulitan menjalani usaha, bahkan di antaranya banyak yang gulung tikar. Maka tak heran, Teten mengapresiasi upaya Grab yang baru saja meluncurkan aplikasi GrabKios karena dinilainya dapat menjadi solusi membuat UKM melek digital.

Sekadar informasi, GrabKios merupakan transformasi dari aplikasi Kudo yang telah diakuisisi Grab pada 2017. Fungsinya pun tak jauh berbeda, aplikasi ini masih akan tetap berperan membantu mendigitalisasi warung tradisional di Indonesia sehingga mampu meningkatkan daya saing. Bedanya, kini GrabKios menggandeng sejumlah mitra strategis, sebut saja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), Perum Bulog dan Bank Mandiri demi memperbesar peluang terwujudnya kesejahteraan warung-warung tradisional. Adapun saat ini GrabKios memiliki 2,6 juta agen dan mitra di lebih 500 kota dan kabupaten di Indonesia.

“Upaya yang dilakukan Grab Indonesia untuk menghubungkan 2,6 juta mitra agen di 505 kota/kabupaten Indonesia ke dalam ekosistem ekonomi digital adalah suatu terobosan, sehingga secara tidak langsung para UKM didorong untuk melakukan digitalisasi dalam bisnisnya,” sambungnya. Menilik manfaatnya, nantinya mitra pengemudi Grab dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau di mitra GrabKios berkat kerja sama dengan Perum Bulog. Lalu pengemudi Grab dan mitra GrabKios bisa mengajukan pinjaman modal di Bank Mandiri. Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan GrabKios akan memberdayakan UKM melalui tiga cara, pertama adalah memperluas jenis layanan yang ditawarkan serta membantu menambah penghasilan.

Kedua dengan menyediakan akses modal usaha, layanan keuangan, dan membantu warung tradisional meningkatkan usahanya. Terakhir, mengurangi biaya operasional usaha dengan memberikan kemudahan akses memesan barang dagangan dengan harga yang kompetitif. “Kami percaya GrabKios akan membawa perubahan hingga ke pelosok Indonesia,” terang Neneng.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *